Jumat, 15 Maret 2013

Dasar Hukum Puji-Pujian di Masjid/Musholla

Biasanya di masjid/mushola NU sblm sholat berjamaah ada lantunan "puji-pujian". Berikut dasar hukumnya smg bermanfaat:

Dzikir dan Syair sebelum Shalat Berjama’ah

Membaca dzikir dan syair sebelum pelaksanaan shalat berjama'ah, adalah perbuatan yang baik dan dianjurkan. Anjuran ini bisa ditinjau dari beberapa sisi.

Pertama, dari sisi dalil, membaca syair di dalam masjid bukan merupakan sesuatu yang dilarang oleh agama. Pada masa Rasulullah SAW, para sahabat juga membaca syair di masjid. Dalam sebuah hadits:

عَنْ سَعِيْدِ بْنِ الْمُسَيِّبِ قَالَ مَرَّ عُمَرُ بِحَسَّانِ بْنِ ثاَبِتٍ وَهُوَ يُنْشِدُ فِيْ الْمَسْجِدِ فَلَحَظَ إلَيْهِ فَقَالَ قَدْ أنْشَدْتُ وَفِيْهِ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مِنْكَ ثُمَّ الْتَفَتَ إلَى أبِي هُرَيْرَةَ فَقَالَ أسَمِعْتَ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ أجِبْ عَنِّيْ اَللّهُمَّ أيَّدْهُ بِرُوْحِ اْلقُدُسِ قَالَ اَللّهُمَّ نَعَمْ
t;

Dari Sa'id bin Musayyab, ia berkata, “Suatu ketika Umar berjalan kemudian bertemu dengan Hassan bin Tsabit yang sedang melantunkan syair di masjid. Umar menegur Hassan, namun Hassan menjawab, ‘aku telah melantunkan syair di masjid yang di dalamnya ada seorang yang lebih mulia darimu.’ Kemudian ia menoleh kepada Abu Hurairah. Hassan melanjutkan perkataannya. ‘Bukankah engkau telah mendengarkan sabda Rasulullah SAW, jawablah pertanyaanku, ya Allah mudah-mudahan Engkau menguatkannya dengan Ruh al-Qudus.’ Abu Hurairah lalu menjawab, ‘Ya Allah, benar (aku telah medengarnya).’ ” (HR. Abu Dawud [4360] an-Nasa'i [709] dan Ahmad [20928]).

Meogomentari hadits ini, Syaikh Isma’il az-Zain menjelaskan adanya kebolehan melantunkan syair yang berisi puji-pujian, nasihat, pelajaran tata krama dan ilmu yang bermanfaat di dalam masjid. (Irsyadul Mu'minin ila Fadha'ili Dzikri Rabbil 'Alamin, hlm. 16).

Kedua, dari sisi syiar dan penanaman akidah umat. Selain menambah syiar agama, amaliah ini merupakan strategi yang sangat jitu untuk menyebarkan ajaran Islam di tengah masyarakat. Karena di dalamnya terkandung beberapa pujian kepada Allah SWT, dzikir dan nasihat.

Ketiga, dari aspek psikologis, lantunan syair yang indah itu dapat menambah semangat dan mengkondisikan suasana. Dalam hal ini, tradisi yang telah berjalan di masyarakat tersebut dapat menjadi semacam warming up (persiapan) sebelum masuk ke tujuan inti, yakni shalat lima waktu.

Manfaat lain adalah, untuk mengobati rasa jemu sembari menunggu waktu shalat jama'ah dilaksanakan. Juga agar para jama'ah tidak membicarakan hal-hal yang tidak perlu ketika menunggu shalat jama'ah dilaksanakan.

Dengan beberapa alasan inilah maka membaca dzikir, nasehat, puji-pujian secara bersama-sama sebelum melaksanakan shalat jama'ah di masjid atau di mushalla adalah amaliah yang baik dan dianjurkan. Namun dengan satu catatan, tidak mengganggu orang yang sedang melaksanakan shalat. Tentu hal tersebut disesuaikan deogan situasi dan kondisi masing-masing masjid dan mushalla masing-masing.

KH Muhyiddin Abdusshomad
Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Islam (Nuris), Ketua PCNU Jember

28 komentar:

  1. kalau demikian lebih baik membaca puji pujiannnya dalam hati saja sebab menggagu orang sedang sholat sunat......dan saya mohon penjelasannya .Apakah hasan membacakan syairnya pada waktu setelah adzan atau kapan?sebab dalam hadis tidak dijelaskan waktu membaca syairnya itu ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Coba diteliti lagi lebih seksama dengan hati yang bersih ..... Apa benar orang yang sedang sholat sunah terganggu, hanya karena mendengar lantunan puji-pujian ???

      Saya yakin mereka yang terganggu, karena memang mereka tidak senang dengan perilaku puji-pujian .... Hal tersebut akan berbeda 180 derajat dengan orang yang senang dengan puji-pujian, mereka tidak terganggu sama sekali saat melaksanakan sholat sunah, justru akan terasa dekat dengan Sang Kholiq.

      Hapus
    2. assalamualaikum wr,wb AKI… saya Siti Di Arab Saudi
      mengucapkan banyak2 terima kasih kepada AKI WALI SONGO
      atas nomor togelnya yang kemarin AKI berikan yaitu
      "0363" alhamdulillah ternyata itu benar2 tembus AKI
      dan berkat bantuan AKI WALI SONGO saya bisa melunasi
      semua hutan2 orang tua saya yang ada di BANK BRI
      dan bukan hanya itu AKI alhamdulillah sekarang saya
      sudah bisa bermodal sedikit untuk mencukupi kebutuhan
      keluarga saya sehari2.itu semua berkat bantuan AKI
      WALI SONGO sekali lagi makasih banyak yah AKI…
      yang ingin merubah nasib seperti saya hubungi AKI
      WALI SONGO di nomor 0853-8257-2444 dijamin
      100% tembus atau silahkan buktikan sendiri









      assalamualaikum wr,wb AKI… saya Siti Di Arab Saudi
      mengucapkan banyak2 terima kasih kepada AKI WALI SONGO
      atas nomor togelnya yang kemarin AKI berikan yaitu
      "0363" alhamdulillah ternyata itu benar2 tembus AKI
      dan berkat bantuan AKI WALI SONGO saya bisa melunasi
      semua hutan2 orang tua saya yang ada di BANK BRI
      dan bukan hanya itu AKI alhamdulillah sekarang saya
      sudah bisa bermodal sedikit untuk mencukupi kebutuhan
      keluarga saya sehari2.itu semua berkat bantuan AKI
      WALI SONGO sekali lagi makasih banyak yah AKI…
      yang ingin merubah nasib seperti saya hubungi AKI
      WALI SONGO di nomor 0853-8257-2444 dijamin
      100% tembus atau silahkan buktikan sendiri

      Hapus
  2. ada pendapat lain bahwa hal itu termasuk bid'ah.....saya tulis dari sallavy ahlussunnah waljamaah Membunyikan Kaset Bacaan Qur’an Sebelum Adzan

    Amalan ini sudah menjadi adat yang dihidupkan hampir di setiap daerah. Konon tujuan mereka adalah sebagai pertanda bagwa waktu shalat sudah dekat. Sehingga diharapkan dengan ini kaum muslimin melakukan segala persiapannya untuk menegakkan shalat berjama’ah. Amalan ini adalah amalan bid’ah yang tidak pernah diajarkan oleh Nabi. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

    “Barangsiapa yang beramal dengan sesuatu yang tidak pernah kami ajarkan maka amalan tersebut tertolak.” (HR. Muslim)

    Di antara dampak negatif yang timbul dari amalan ini adalah menghalangi seseorang yang shalat sunnah di saat tersebut untuk khusyu’ dalam shalatnya. Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah melarang kita untuk saling mengangkat suara di dalam masjid (baik dengan bacaan Qur’an, dzikir, lebih-lebih senda gurau atau amalan-amalan bid’ag yang tidak disyari’atkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau bersabda:

    “Janganlah kalian mengeraskan suara satu dengan yang lainnya karena masing-masing sedang bermunajat dengan Rabb-nya.” (HR. Ashhabus Sunan dari Abu Sa’id Al Khudry)

    Demikianlah sebagian dari amalan-amalan bid’an yang sering dilakukan masyarakat karena jauhnya mereka dari ilmu yang haq. Semoga Allah menambah petunjuk bagi kita serta melindungi kaum muslimin dari amalan-amalan bid’ah yang tidak pernah dituntunkan oleh Nabi kita, Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.

    Wallahu a’lam bish-shawab.

    [Diambil dari buku "Adzan Keutamaan, Ketentuan dan 100 Kesalahannya" karya Al Ustadz Abu Hazim Muhsin bin Muhammad Bashori, penerbit: Daarul Atsar, hal. 110-120, dengan sedikit perubahan]

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang bid'ah .... akan tetapi bid'ah khasanah (baik)

      Khulafurrosyidin yang hidup dijamannya Rosululloh SAW (mereka lebih dekat, lebih tahu dari kita), mengapa mereja mengerjakan bid'ah ???

      ini yang perlu kita fikirkan dengan hati yang jernih !!!!!

      Kullu sendiri mengandung dua arti : Semua dan sebagian

      kalau memang benar semua bid'ah itu sesat ..... mengapa khulafurrosyidin mengerjakan bid'ah ???

      Hapus
  3. Puji-pujian Sebelum Iqamat

    Ini yang paling banyak melanda kaum muslimin di Indonesia. Mereka sangat gemar melakukan puji-pujian sebelum shalat jama’ah dengan keyakinan bahwa amalan ini merupakan bentuk taqarrub (pendekatan diri) kepada Allah. Lafadz yang sering dilantunkan di antaranya:

    1. Allahumma shalli shalaatan kamilatan wa sallim salaman… [3]

    2. Tombo ati iku lima ing wernane, siji maca Qur’an ngerti ing maknane, kapindhone shalat wengi lakonono, kaping telu… (dengan bahasa Jawa)

    3. Atau lafadz puji-pujian yang kontroversial yang muncul ketika Gus Dur jadi presiden, “Presidene Gus Dur, rakyate adil makmur.”

    Berikut ini dampak negatif yang timbul dari puji-pujian:

    1. Orang yang melakukan shalat sunnah sangat terganggu dengan suara-suara itu sehingga shalatnya tidak khusyu’.

    2. Pelakunya hanya akan senda gurau dengan amalan ini, sesuai dengan namanya ‘puji-pujian’ (menunjukkan ketidaksungguhan dalam memuji Allah). Padahal waktu antara adzan dan iqamah adalah waktu yang sangat mustajab. Sebagaimana sabdi Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:

    “Doa yang tidak akan ditolak: antara adzan dan iqamah.” (HR. Ahmad dari Anas bin Malik)

    3. Hal ini persis dengan amalan Nashrani berupa lagu-lagu gereja yang dinyanyikan sebagai ibadah (menurut mereka) padahal syariat Islam melarang kaum muslimin untuk bertasyabbuh (meniru) perbuatan orang-orang kuffar.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang kelihatan sama, tetapi berbeda

      Termasuk bacaan Murotal Qur'an (maaf) .... seperti saudaraku saat menjaharkan surotul fatihah saat sholat maghrib (apa saudaraku mau disamakan dengan mereka ???)

      Hapus
    2. Salahsatu faktor terpenting dalam terkabulkannya Do'a adalah memuji Allah dan bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW, karena dengan kedua kalimat ini maka hijab-hijab (penghalang) itu akan tersingkap dan langsung 'menuju' Allah SWT.

      قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : " الدعاء كله محجوب حتى يكون أوله ثناء على الله عز وجل ، و صلاة على النبي صلى الله عليه وسلم ، ثم يدعو فيستجاب لدعائه " . رواه النسائي

      Rasulullah SAW bersabda : “Setiap do’a itu terhalang, sampai dimulai dengan memuji kepada Allah dan bershalawat kepada Nabi, kemudian berdo'a maka akan dikabulkan do’a tersebut”. (HR. Nasa’i).

      Mohon maaf ... janganlah kita congkak dihadapan Allah..

      Hapus
  4. Kata puji-pujian itu bukan tidak keseriuan, kata puji-pujia melakukan amalan yang di barengi dengan lebih dari satu orang, puji-pujian berasal dai kata jawa. kalau ngga ngerti arti sesungguhnya jangan mejastifikasi golongan yang lain.

    BalasHapus
  5. ciri khas NU,, berbau klenik dan bit ah...

    BalasHapus
  6. Rosullnya nabi Mohammad SAW atau para Ulama....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf ..... Kita tidak hidup di zaman nabi Muhammad SAW .... kita tahu ajaran beliau (Rosululloh SAW), kita mengenal beliau (Rosululloh SAW) karena peran para Ulama

      Hapus
  7. Nabi meninggalkan al Qur'an dan hadist untuk kehidupan manusia. Sudah cukup kedua aturan itu....

    BalasHapus
  8. Kita dan para ulama hanya melaksanakan aturan yang dibuat oleh Allah dan Rosulnya.
    Para Ulama hanya menyebarkannya bukan membijaksanainya. ini akibatnya ada pro dan kontra tentang puji-pujian.....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ingat Sabda Rosululloh SAW : "Ulama adalah perwaris para Nabi"

      Hapus
    2. tapi Ulama bukan berarti Nahdlatul Ulama loh,

      Hapus
  9. Siapa yang menciptakan aliran2 dalam islam. ya para ulama sehingga mencapai 72 aliran islam..
    Puji-pujian memang mudah. setiap setelah adzan puji-pujian. tapi untuk membaca al qur'an sudah mulai ditinggalkan. Lebih baik puji-pujian dari pada membaca al qur'an.
    Saya juga masih mencari referensi tentang puji-pujian. dari mana asalnya. sementara nabi kita tidak pernah mengajarkan. hanya para ulama yang mengajarkan.
    memang baik bagi yang melantunkannya dan tidak baik yang mendengarkannya.
    TOLENRANSI HARUS DIJAGA SUPAYA TIDAK TERJADI YANG TIDAK DIINGINKAN, SALING MENCELA DAN MENCACI DALAM UMAT ISLAM.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Klo memang waktunya digunakan untuk membaca Al-Qur'an atau berdzikirulloh itu sesuatu hal yang sangat baik ....

      Hapus
  10. Karena sudah terlalu ahli dalam al qur'an dan as sunah, sehingga menciptakan aturan tersendiri dalam islam. ikutilah ajaran nabimu.
    Para ulama juga manuasi terlebih WALI SONGO yang tidak terlepas dari salah... hanya nabih sebagai panutan....

    BalasHapus
  11. NU dan warganya. mau jadi salah satu dari 72 aliran.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga dugaan anda : KELIRU

      Kita bisanya cuma berusaha dan berdo'a .... "Semoga Gusti Alloh senantiasa memberi kita petunjuk jalan yang lurus, Aamiin"

      Hapus
    2. lebih baik untuk berdoa, dzikir dh suara pelan, utk shalat sunnah, atau duduk diam pun dpt pahala shalat daripada mengganggu orang lain yg mungkin sdg berdoa. dzikir dll

      Hapus
    3. lebih baik untuk berdoa, dzikir dh suara pelan, utk shalat sunnah, atau duduk diam pun dpt pahala shalat daripada mengganggu orang lain yg mungkin sdg berdoa. dzikir dll

      Hapus
  12. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  13. kalo yang solatnya ngga berusaha khusyu, aman-aman saja. tapi yg berusaha khusyu dan bermunajat, pasti dan sangat pasti terganggu.

    BalasHapus