Selasa, 19 Februari 2013

Ajaran Wahidiyah



Dimaksud dengan AJARAN WAHIDIYAH adalah bimbingan praktis lahiriyah dan batiniyah, berpedoman pada Al Qur’an dan Al Hadits dalam melaksanakan tuntunan Rasulullah Shallalloohu‘alaihi wassalam meliputi bidang iman, bidang Islam dan bidang ihsan. Mencakup segi syari’ah, haqiqah dan segi akhlaq.

Disamping mengamalkan Sholawat Wahidiyah ini, supaya berusaha berlatih hati dengan LILLAAH BILLAAH dan
LIRROSUUL BIRROSUUL dan berusaha melaksanakan “YUKTII KULLA DZII HAQQIN HAQQOH” dengan prinsip TAQDIIMUL AHAM FAL-AHAM TSUMMAL ANFA’ FAL –ANFA’”

LILLAH :
segala amal perbuatan apa saja, baik yang hubungan langsung kepada Alloh dan Rosul-Nya SAW, maupun yang hubungan denga masyarakat, dengan sesama makhluk pada umumnya, baik yang wajib, yang sunnah atau yang wenang, asal bukan perbuatan yang merugikan/bukan perbuatan yang tidak diridhoi Alloh, melaksanakannya supaya disertai dengan niat dan tujuan untuk mengabdikan diri kepada Alloh Tuhan Yang Maha Esa dengan ikhlas tanpa pamrih ! LILLAHI TA'ALA!, LAA ILAAHA ILLALLOOH ( = tiada tempat mengabdi selain kepada Alloh ). WAMAA KHOLAQTUL JINNA WALINSA ILLAA LIYA'BUDUUN ( = dan tiadalah AKU menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-KU ) (Al Dzariyaat-56)

BILLAH :
Menyadari dan merasa senantiasa kapan dan dimanapun berada, bahwa segala sesuatu termasuk gerak-gerik dirinya lahir batin , adalah ALLOH TUHAN MAHA PENCIPTA yang menciptakan dan menitahkannya. Jangan sekali-kali merasa lebih-lebih mengaku bahwa diri kita ini memiliki kekuatan atau kemampuan. LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAH ( tiada daya dan kekuatan melainkan atas titah Alloh-BILLAH )

LIRROSUL :
Disamping niat mengabdikan diri / beribadah kepada Alloh- LILLAH seperti diatas, dalam segala tindakan dan perbuatan apa saja, asal bukan perbuatan yang tidak diridhoi Alloh, bukan perbuatan yang merugikan, supaya juga disertai niat mengikuti jejak tuntunan Rosululloh SAW. “ YAA AYYUHAL-LADZIINA AAMANUU ATHII ‘ULLOOHA WA ATHII ‘UR-ROSUULA WALAA TUBTHILUU A'MAALAKUM “ ( Hai orang-orang yang beriman ( BILLAH ), taatlah kepada Alloh ( LILLAH ) dan taatlah kepada Rosul (LIRROSUL), dan janganlah kamu merusakkan amal-amalmu sekalian ( Muhammad 33 )

BIRROSUL :
Disamping sadar BILLAH seperti diatas, supaya juga menyadari dan merasa bahwa segala sesuatu termasuk gerak-gerik dirinya lahir batin ( yang diridhoi Alloh ) adalah sebab jasa Rosululloh SAW. “ WAMAA ARSALNAAKA ILLA ROHMATAN LIL'AALAMIIN “ (= Dan tiada Aku mengutus Engkau Muhammad melainkan rohmat bagi seluruh alam ( Al Anbiya 107 ). Penerapan LILLAH –BILLAH dan LIRROSUL-BIRROSUL seperti diatas adalah merupakan realisasi dalam praktek hati dari dua kalimat syahadat “ ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLOOH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR ROSUULULLOH SAW “

YUKTI KULLA DZII HAQQIN HAQQOH :
Mengisi dan memenuhi segala bidang kewajiban. Melaksanakan kewajiban disegala bidang tanpa menuntut hak. Baik kewajiban-kewajiban terhadap Alloh wa Rosuulihi SAW, maupun kewajiban-kewajiban dalam hubungannya didalam masyarakat di segala bidang dan terhadap makhluk pada umumnya.

TAQDIMUL AHAM FAL AHAM TSUMMAL ANFA' FAL ANFA' :
Didalam melaksanakan kewajiban-kewajiban tersebut supaya mendahulukan yang lebih penting (AHAMMU). Jika sama-sama pentingnya, supaya dipilih yang lebih besar manfaatnya ( ANFA'U ). Hal-hal yang berhubungan dengan ALLOH wa ROSUULIHI SAW. Terutama yang wajib, pada umumnya harus dipandang “ AHAMMU “ (lebih penting) dan hal-hal manfaatnya dirasakan juga oleh orang lain atau ummat dan masyarakat pada umumnya harus dipandang “ ANFA'U “ (lebih bermanfaat).

2 komentar:

  1. Dan rahmat kasih tersebut disalurkan melalui Rosululloh (Shollalloohu ‘alaihi wasallam) sebagaimana firman-NYA :

    tolong kalau nulis yang lengkap pak, biar tidak terjadi kesalah fahaman bagi pembaca yang awam seperti saya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih atas sarannya, dan mohon maaf atas segala kekhilafan saya .........

      Hapus